Minggu, 21 November 2010

KEAMANAN SYSTEM 2

Kriptografi (cryptography) merupakan ilmu dan
seni untuk menjaga pesan agar aman. “Crypto”
berarti “secret” (rahasia) dan “graphy” berarti
“writing”. Para pelaku / praktisi kriptografi disebut
cryptographers. Sebuah algoritma kriptografik
(cryptographic algorithm) disebut cipher,
merupakan persamaan matematik yang digunakan
untuk proses enkripsi dan dekripsi. Biasanya
kedua persamaan matematik (untuk enkripsi dan
dekripsi) tersebut memiliki hubungan matematis
yang cukup erat.
Enkripsi
Enkripsi digunakan untuk menyandikan data-data /
informasi sehingga tidak dapat dibaca oleh orang
yang tidak berhak. Dengan enkripsi, data
disandikan (encrypted) dengan menggunakan
sebuah kunci (key). Untuk membuka (decrypt)
data tersebut digunakan juga sebuah kunci yang
dapat sama dengan kunci untuk mengenkripsi(untuk kasus private key cryptography) / dengan
kunci yang berbeda (untuk kasus public key
cryptography). Gambar dibawah ini menunjukkan
contoh proses enkripsi dan dekripsi dengan dua
kunci yang berbeda.
Enkripsi
Secara matematis, proses atau fungsi enkripsi (E)
dapat dituliskan sebagai : E (M) =C, dimana : M
adalah plaintext (message) dan C adalah
ciphertext. Proses atau fungsi dekripsi (D) dapat
dituliskan sebagai : D (C) = M
Elemen dari Enkripsi
Ada beberapa elemen dari enkripsi yang akan
dijabarkan dalam beberapa paragraf di bawah ini.
Algoritma dari Enkripsi dan Dekripsi. Algoritma
dari enkripsi adalah fungsi-fungsi yang digunakan
untuk melakukan fungsi enkripsi dan dekripsi.
Algoritma yang digunakan menentukan kekuatan
dari enkripsi, dan ini biasanya dibuktikan dengan
basis matematika.
Kunci yang digunakan dan panjangnya kunci.
Kekuatan dari penyandian bergantung kepada
kunci yang digunakan. Beberapa algoritma
enkripsi memiliki kelemahan pada kunci yang
digunakan. Untuk itu, kunci yang lemah tersebut
tidak boleh digunakan. Selain itu, panjangnya
kunci, yang biasanya dalam ukuran bit, juga
menentukan kekuatan dari enkripsi. Kunci yang
lebih panjang biasanya lebih aman dari kunci yang
pendek. Jadi enkripsi dengan menggunakan kunci
128-bit lebih sukar dipecahkan dengan algoritma
enkripsi yang sama tetapi dengan kunci 56-bit.
Semakin panjang sebuah kunci, semakin besar
keyspace yang harus dijalani untuk mencari kunci
dengan cara brute force attack atau coba-coba
karena keyspace yang harus dilihat merupakan
pangkat dari bilangan 2. Jadi kunci 128-bit memiliki
keyspace 2 128 , sedangkan kunci 56-bit memiliki
keyspace 2 56 . Artinya semakin lama kunci baru
bisa ketahuan.
Substitution Cipher dengan Caesar Cipher
Salah satu contoh dari “substitution cipher” adalah
Caesar Cipher yang digunakan oleh Julius Caesar.
Pada prinsipnya, setiap huruf digantikan dengan
huruf yang berada tiga (3) posisi dalam urutan
alfabet. Sebagai contoh huruf “a” digantikan
dengan huruf “D” dan seterusnya. Transformasi
yang digunakan adalah :
plain : a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z
cipher : D E F G H I J K L M N O P Q R S T U VW X
Y Z A B C
Public-key cryptography lawan symmetric
cryptography
Perbedaan prinsip dan penggunaan public-key
cryptography dan symmetric cryptography
membutuhkan diskusi tersendiri. Pada symmetric
cryptography, satu kunci yang sama digunakan
untuk melakukan enkripsi dan dekripsi. Pada
sistem public-key cryptography, enkripsi dan
dekripsi menggunakan kunci yang berbeda. Sejak
dikembangkannya public-key cryptography, selalu
timbul pertanyaan mana yang lebih baik. Para
pakar kriptografi mengatakan bahwa keduanya
tidak dapat dibandingkan karena memecahkan
masalah dalam domain yang berbeda. Symmetric
cryptography merupakan hal yang terbaik untuk
mengenkripsi data. Kecepatannya dan keamanan
akan choosen-ciphertext attack merupakan
kelebihannya. Sementara itu public-keycryptography dapat melakukan hal-hal lain lebih
baik daripada symmetric cryptography, misalnya
dalam hal key management.
Data Encryption Standard (DES)
DES / Data Encryption Algorithm (DEA) oleh ANSI
dan DEA-1 oleh ISO, merupakan algoritma
kriptografi yang paling umum digunakan saat ini.
Sejarahnya DES dimulai dari permintaan
pemerintah Amerika Serikat untuk memasukkan
proposal enskripsi. DES memiliki sejarah dari
Lucifer, enkripsi yang dikembangan di IBM kala itu.
Horst Feistel merupakan salah satu periset yang
mula-mula mengembangkan DES ketika bekerja di
IBM Watson Laboratory di Yorktown Heights, New
York. DES baru secara resmi digunakan oleh
pemerintah Amerika Serikat di tahun 1977.
Aplikasi yang menggunakan DES antara lain :
enkripsi dari password di sistem UNIX
berbagai aplikasi di bidang perbankan

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger